
Sementara itu sang pelukis merasa sayang dengan karyanya yang setengah jadi. Ia bermaksud meneruskan lukisannya itu sampai selesai. Wajah sang puteri raja masih terbayang jelas dalam ingatannya sehingga ia tak mengalami kesulitan untuk melanjutkan goresan kanvasnya.
Beberapa puluh tahun kemudian puteri raja yang telah menjadi ibu suri itu diundang untuk meresmikan sebuah museum. Di sana dipamerkan sejumlah besar lukisan karya pelukis-pelukis terkenal. Ketika melihat sebuah lukisan besar yang terpampang di tengah museum itu, ia begitu kaget. Lukisan yang amat indah itu adalah gambar dirinya saat masih muda, begitu cantik dan anggun. Ternyata dulu ia telah begitu bodoh terlalu cepat menilai sebuah maha karya yang belum selesai.
Pesan Moral :
Kita seringkali melakukan kebodohan yang sama dengan terlalu cepat menyimpulkan sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Ketika hidup kita dilanda masalah yang hebat, kita segera menyimpulkannya dengan cara yang keliru. Kita ingin segera mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan hidup kita, lalu segera kita memikirkan dan menyimpulkan sesuatu agar kita puas dan segala pertanyaan kita terjawab dengan cepat.
Saat Tuhan hendak menyelesaikan pekerjaan tangan-Nya yang maha indah, kita tidak mengijinkan-Nya. Kita menyimpulkan jawaban doa sendiri dan tidak mau menunggu waktu yang begitu lama untuk terus berharap dan meminta pertolongan- Nya.
Jika hari ini Anda merasa tidak puas dengan banyak hal dalam hidup ini, tetaplah setia menunggu waktu-Nya. Karena hidup Anda memang belum selesai! Tuhan seringkali menguji hati kita dengan waktu yang "lama".